Senin, 26 Maret 2012

Cinta tak nyata

Cinta tak nyata

Hatiku yang telah membeku

Karena terdiam sendiri

Menunggu cinta yang tak kunjung datang

Hingga udara dingin membunuh jiwa

Terkadang lelah pun ku rasa

Karena ku hanya diam dan diam

Hanya terpaku ke satu arah

Menunggu kedatangan cinta

Saat cinta dan dapat kurasakan

Hatipun terbuka dan senyum di wajah

Bangkit dari kesedihan yang melelahkan

Dan melangkah menuju kebahagiaan

Namun saat mata terbuka

Ku sadari itu tak nyata

Cinta yang datang, bukan di dunia

Terpisahkan dengan cintaku di dunia

Tak ku pikirkan dan tak ku sangka

Bahwa cintaku ini tak nyata

Hanya dapat memeluk bayang indah dirimu

Dan menunggu pertemuan di alam baka

Kau datang saat pergi

Kau datang saat pergi

Saat ku sendiri disini

Dan tak ada yang temani hati

Jenuh datang silih berganti

Mengusikku tanpa lelah dan tanpa henti

Tekanan pun datang mendera

Dan terasa lelah di jiwa dan raga

Kadang buatku ingin akhiri segalanya

Tinggalkan dunia yang kini ada

Tapi kini kau telah datang

Segarkan jiwa yang lelah

Namun ini tak terasa indah

Karena kau datang saat kau pergi

Mungkin aku gila tapi ini nyata

Rasa di jiwa yang selalu berkata

Aku cinta dan aku cinta

Yang akan ku bawa ke surge sana

Senyuman yang dulu ada

Senyuman yang dulu ada

Senyuman yang dulu ada

Menjadi keindahan yang tertangkap mata

Sejukan hati melalui jendela jiwa

Terciumlah aroma kedamaian

Tapi perlahan semua itu hilang

Tak dapat mata ini menangkap

Hanya tersisa banyak bayangan

Yang dibingkai indah dalam jiwa

Mengapa seperti ini

Akhir yang tak ingin ku dapati

Rasa sakit pun tak dapat ku pungkiri

Karena kini kau telah pergi

Hanya ada satu harapan dalam hati

Agar dapat bertemu denganmu kembali

Menatap indah senyum manismu lagi

Meski tak lagi di muka bumi

Tutu Edogawa

Sabtu, 24 Maret 2012

40 Hari

40 Hari

Perkenalkan, namaku adalah Doni, saya tinggal di Jakarta dan kini saya duduk dibangku kelas 3 SMA. Selain bersekolah juga berlatih silat di salah satu perguruan silat di Jakarta.

Aku gemar berselancar di dunia maya, termasuk di jejaring social, aku juga telah memiliki satu teman wanita istimewaku, namanya adalah Hana, dia tinggal di Tangerang meskipun aku tak tahu tepatnya dimana dan dia juga Duduk dibangku kelas 3 SMA. Aku mengenalnya dari jejaring social Facebook, aku selalu chatting dengannya. Kami memang berbeda keyakinan, namun kami tak pernah memikirkannya bahkan kami sangat akrab.

Suatu malam, aku bingung karena Hana belum Online juga, lalu ada pada profil Hana, Hana update status yang mengatakan bahwa Hana telah meninggal tadi sore karena kecelakaan dia mengaku adalah teman Hana dan kini Akun Facebook Hana akan ditutup. Belum sempat aku mencari informasi, akun itu sudah tutup.

Keesokan harinya aku memutuskan untuk pergi ke Tangerang mencari informasi tentang Hana hanya dengan bermodal beberapa foto yang ku download dari Facebook. Aku tak punya nomer handphonenya, tak tau alamatnya, tak tau dimana sekolahnya dan tak tau siapa temannya.

Aku pergi bersama seorang temanku, meninggalkan sekolah kami yang tinggal 1 ½ bulan lagi melaksanakan ujian nasional. Karena uangku hanya ada Rp.500.000 maka kami tidak bisa menginap dan harus tidur di emperan took, namun naas satpol pp datang, untungnya kami dapat melarikan diri.

Tak terasa telah 1 bulan kami mengelilingi tangerang bertanya pada orang-orang tentang wanita yang ada dalm foto yang ku bawa.

Hari ini adalah hari ke 38 aku pergi yang berarti sudah 39 hari Hana pergi, malam hari itu aku tidur di sebuah kuburan cina untuk menghindari hal-hal buruk yang mungkin terjadi. Besok paginya, ada sebuah makam yang menarik perhatianku, tertulis nama Hana, Sore harinya datang seorang penjaga makam dan dia bercerita bahwa makan itu milik seoran wanita yang meninggal 40 hari yang lalu, dan arwahnya masih sering terkihat di gereja terdekat dari sini.

Aku segera pergi ke gereja yang dimaksud, waktu menunjukan pukul 16.17 WIB, waktu di mana menurut si penjaga makam bahwa Hana pergi tinggalkan dunia. Ku lihat gereja itu sepi, hanya ada seorang wanita yang sedang berdoa, aku mendekatinya dan dia berbalik arah padaku. Betapa terkejutny aku bahwa itu adalah Hana, aku teteskan air mata sambil memeluk Hana, inilah keajaiban Tuhan yang di berikan padaku.

Terlihat dari wajah Hana bahwa arwah dia akan pergi sebentar lagi, dan aku mengatakan perasaan aku padanya bahwa aku mencintainya. Hana pergi untuk selamanya dan menutup lembar hidupnya di dunia dengan mengatakan “aku juga mencintaimu”.

<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4

Cinta dan pilihan

Cinta dan pilihan

Membahas tentang cinta gak aka nada habisnya, termasuk cinta yang satu ini. Thomas adalah seorang siswa di salah satu SMA di Tangerang kini dia duduk d bangku kelas 3. Thomas adalah pria yang urakan, menjengkelkan dan sering membuat onar, meski begitu dia menjadi andalan di dalam tim futsal sekolah dia dan di percaya menjadi penjaga gawang.

Beberapa bulan yang lalu ada seorang siswi baru yang pindah ke sekolah Thomas. Namanya adalah Rahma. Rahma adalah siswi yang cantik dan juga cerdas, tak ayal banyakpria yang suka padanya, termasuk Thomas.

Pada suatu hari Thomas memutuskan untuk menyatakan cinta kepada Rahma, namun tak disangka pada saat yang bersamaan siswa lain bernama Roy melakukan hal yang sama. Roy adalah pria yang banyak di kagumi siswi di sekolahnya karena penampilannya yang keren dan tingkah lakunya yang tergolong bak di sekolah. kejadian itu mengundang banyak siswa untuk datang.

“aku gak suka sama cowok yang suka bikin onar”. Kalimat itulah yang di ucapkan Rahma untuk menolak cinta Thomas dan menerima cinta Roy. Betapa sakitnya hati Thomas ketika cintanya ditolak di depan banyak orang.

Suatu hari Thomas memergoki Roy jalan dengan wanita lain, dengan kemesraan yang ada pada mereka, sepertinya mereka adalah sepasanng kekasih, di taah lagi Thomas sering mendengar kabar kalau Roy adalah playboy.

Melihat semua itu, Thomas menghampiri Roy dan berusaha memukulinya, tapi tak disangka di situ ada teman-teman Roy dan mereka justru balik memukuli Thomas. Tak ayal itu membuat Thomas babak belur ditambah lagi Roy adalah seorang master karate Membuat Thomas tak mampu berbuat apa-apa.

Keesokan harinya Thomas terbangun dan berada di suatu ruangan, ternyata kemarin Thomas pingsan dan ditolong seseorang. Thomas berjalan keluar dan dia melihat sekumpulan orang sedang berlatih silat. Ternyata yang menolong Thomas adalah babeh Sabeni yang seorang master silat. Karena hari itu Thomas ada jadwal bertanding, maka dia segera pamit setelah berterima kasih pada babeh Sabeni.

Dengan tubuh babak belur Thomas diharuskan menjaga gawangnya, teman-teman Thomas bertanya siapa yang melakukan itu dan Thomas mengatakan bahwa itu perbuatan Roy dan teman-temannya tapi Thomas meminta mereka agar tidak membalas dendam. Akhirnya meski dalam kondisi yang tidak baik Thomas berhasil menjaga gawangnya dengan baik dan memberikan kemenangan untuk timnya.

Selama beberapa bulan Thomas berlatih silat pada babeh Sabeni. Semakin lama sikap Thomas pun semakin baik berkat latihan fisik dan pembenahan rohani yang di berikan babeh Sabeni padanya.

Pada suatu malam Thomas melihat Roy dan Rahma jalan bersama, padahal hari sudah larut malam. Akhirnya Thomas yang curiga mengikuti mereka berdua dan sampailah di sebuah rumah. Di rumah itu Rahma dikenalkan pada seorang pria dewasa dan tak lama Rahma dipaksa masuk kesebuah mobil box yang ternyala telah banyak dihuni wanita yang sebaya dengan Rahma. Ternyata Rahma akan di jual oleh Roy.

Thomas berusaha menghubungi Rahma tapi ternyata handphone Rahma ada pada Roy, itu membuat Roy curiga dan mengikuti mobil yang membawa Rahma dimana Thomas juga sedang mengikuti mobil itu.

Sampai di tepi laut, sepertinya Rahma akan dijual keluar negeri secara ilegal. Thomas berusaha mencegahnya namun di sana begitu banyak orang yang mengawalnya. Dengan terpaksa Thomas harus berkelahi dengan mereka semua di tambah dengan Roy.

Meski dengan kesultan akhirnya Thomas berhasil mengalahkan mereka semua dan membukakan pintu box, namun tanpa diduga Roy bangkit dan menusukan pisau ke tubuh Thomas dari belakang. Dengan sisa tenaga yang ada Thomas melawan Roy dan berhasil membuatnya pingsan.

Rahma berlari dan memeluk Thomas yang terjatuh. Sambil meneteskan air mata dia meminta maaf pada Thomas karena telah salah karena tidak memilihnya. Akhirnya kata I Love You dari Rahma untuk Thomas menjadi kalimat penutup kepergian Thomas untuk selama-lamanya. Tak lama berselang Rahma menuliskan sebuah buku dengan judul Tutup Mata Untuk Cinta yang dia dedikasikan untuk Thomas.

<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4